1. Alam Semesta Bersuhu Panas Kala Pertama Kali Tercipta
Model yang paling banyak diterima ilmuwan seluruh dunia adalah model kosmos Big Bang. Suhu panas itu diketahui dari penemuan CMBR (cosmic microwave background radiation). Seiring mengembang dan bertambah usia nya alam semesta, suhu menjadi dingin dan masih terus mendingin hingga detik ini. Satu menit pertama usia alam semesta, suhu nya kala itu diperkirakan sekitar 1 milyar Kelvin. 1 detik pertama usia alam semesta, suhu nya kala itu diperkirakan sekitar 10 milyar Kelvin. Benar-benar panas bagaikan api neraka. Sebagai perbandingan, usia alam semesta modern saat ini hanya 2725 Kelvin. Jauh lebih dingin kan?
2. Alam Semesta Semakin Mendingin Suhu Seiring Penuaan Dirinya
Berdasarkan pemantauan galaksi yg terletak paling jauh dari yang bisa dipantau teknologi manusia saat ini, diketahui alam semesta ternyata mengembang dengan kecepatan eksponensial (semakin cepat dan cepat lagi). Berdasarkan data ini, manusia yakin akhir hayat alam semesta kita kelak adalah Big Freeze, dimana semua energi yang tersisa di alam semesta akan habis. Diperkuat lagi dengan WMAP (Wilkinson Microwave Anisotropy Probe) yang mengukur secara akurat ukuran geometri dan kepadatan energi alam semesta.
Angka tersebut bersifat relatif dan masih berubah mengingat alam semesta mengembang dengan kecepatan tinggi dan semakin tinggi. Namun dengan memberikan angka kasar seperti itu, ilmuwan berharap publik lebih mudah memahami betapa luasnya alam semesta kita.
4. Alam Semesta Sudah Berusia 13,7 milyar tahun
Mungkin anda akan berpikir, woowww, akurat sekali angka itu, darimana asal angka itu? Adalah tim WMAP yang berjasa mengumpulkan informasi yg diperlukan guna menghasilkan angka tadi. Informasi itu berdasarkan pengukuran CMBR tadi. Metode lebih kuno sebelum era WMAP juga terbukti hasil nya tidak jauh beda dengan WMAP; mereka mengukur kadar radioaktif nuclei di alam semesta dengan cara mengamati kluster kluster kuno yang diyakini berisikan bintang2x tertua di alam semesta.
5. Bumi Tidak Rata, Tapi Alam Semesta Rata
Menurut eyang Subur, eh salah, maksud ane, eyang Einstein dalam teori relativitas umum, bunyinya, ada 3 kemungkinan bentuk alam semesta: open, close, dan flat. Sekali lagi, WMAP terbukti fenomenal, dengan pengukuran CMBR, mereka berhasil mengungkapkan informasi monumental lainnya, mereka memastikan bentuk alam semesta itu RATA ! Jadi gak ada tuh istilah terompet alam semesta yg banyak disalahartikan sebagai bentuk alam semesta, padahal itu adalah diagram perjalanan alam semesta (timeframe).
Gabungkan pengetahuan ini dengan keberadaan zat tak terlihat yang dikenal sebagai dark energy, maka akan menghasilkan informasi lain berupa Big Freeze, akhir dari nasib alam semesta kita kelak.
6. Struktur Alam Semesta
Ternyata alam semesta tersusun dari banyak filamen, void, superkluster, grup galaksi, dan kluster. Gabungkan grup grup galaksi dan kluster, maka lahirlah super kluster. Gabungkan beberapa super kluster, maka terbentuklah bagian kecil dari dinding alam semesta yang dinamakan filamen.
Nah di sekitar dari semua komponen itu, ada bagian ruang angkasa kosong yg dinamakan void dan kalau diukur pake CMBR, suhu nya lebih dingin tentu saja.
Manusia bisa melihat alam semesta berdasarkan variasi panjang gelombang spektrum elektromagnetik. Namun dengan semua teknologi itu, ternyata masih ada bagian besar dari alam semesta yang tidak bisa diukur dengan gelombang spektrum yang dikenal manusia saat ini. Hal ini bisa diketahui dari fenomena tertentu seperti gravitasi lensing, distribusi suhu, kecepatan orbit, dan kecepatan rasio galaksi dan semua komponen alam semesta didalamnya yang menguatkan kecurigaan ilmuwan akan keberadaan bagian dari alam semesta yang belum bisa mereka pantau dengan gelombang spektrum yg kita miliki saat ini. Ilmuwan menyebutnya sebagai dark matter. Adalah dark energy yang dipercaya ilmuwan sebagai penyebab kenapa alam semesta mengembang dengan kecepatan tinggi dan makin tinggi itu.
8. Tidak Ada Istilah Pusat Alam Semesta
Masih ingat film Master of The Universe, dimana narasi pembuka nya dikatakan "di pusat alam semesta terletak istana Greyskull". Well, ternyata itu tidak benar. Bumi bukanlah pusat dari alam semesta. Bumi bahkan bukan pusat dari galaksi nya sendiri. Galaksi yang kita tempati bukanlah alam semesta itu sendiri. Jangan kaget, jika kami katakan, alam semesta tidak punya titik pusat nya. Setiap galaksi yang ada didalam alam semesta bergerak menjauh satu sama lain.
9. Setiap objek yang ada didalamnya berlomba lomba menjauh satu sama lain sebisanya
Objek yang ane maksud disini adalah galaksi. Mungkin anda penasaran, jika hal itu dibiarkan, apa yang terjadi nanti di akhir film nya? Alam Semesta akan berakhir menjadi Big Rip, dimana semuanya luruh menjadi atom, kembali ke asal. Semua yang mengembang akan luruh. as simple as that.
Itulah sebabnya manusia menciptakan mesin Collider. Mencari Tuhan didalam atom. Inilah cawan suci ilmuwan modern saat ini. Cawan yang diperebutkan semua ilmuwan yg berlomba lomba menemukannya, karena siapapun yang bisa menemukan rahasia atom, maka dia sudah menemukan (bahkan menjadi) Tuhan. Mencari jawaban apa yang sebenarnya terjadi sebelum Big Bang itu sendiri. Ternyata semakin mundur ke belakang, ilmuwan mendapati alam semesta semakin kecil semakin panas semakin padat semakin ekstrim energi nya. Semua itu merupakan pengambaran ilmu partikel physic yang nyata, yang bisa diliat dengan mata manusia dengan bantuan teknologi tentu saja, yaitu mempelajari atom dan bagian yg lebih kecil darinya.
Nah itu tadi sob,, gimana? Keren pastinya.. Misteri-misteri itulah juga yang membuat kita semua semakin membuat kita yakin bahwa ada suatu kekuatan yang sangat luar biasa di balik semua itu., Oke sob, saya kira cukup saja semoga postingan ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita. Jangan lupa komentarnya ya sob.
No comments:
Post a Comment